PENGALAMAN FIRMANSYAH, MAHASISWA IADPRO BER-KKN DAN PPL DI THAILAND
PENGALAMAN FIRMANSYAH, MAHASISWA IADPRO BER-KKN DAN PPL DI THAILAND
Thu, 22 February 2024 6:28
WhatsApp Image 2024-02-19 at 12.59.05

“Assalamualaikum, semua! Saya Firmansyah, mahasiswa dari Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, semester V, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keislaman, prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’yah, Angkatan 2021. Saya sangat bersemangat untuk berbagi pengalaman menarik saya selama mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Thailand.

Pada saat pengumuman pendaftaran KKN – PPL di Thailand dibuka pada bulan November 2023, saya awalnya kurang tertarik untuk mendaftar. Namun, setelah banyak berdiskusi dengan teman-teman mahasiswa, saya menyadari betapa banyaknya minat mereka terhadap program ini, meskipun terkendala oleh biaya. Dari banyak diskusi dengan teman-teman, saya mulai menyadari bahwa menjadi seorang mahasiswa tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk meninggikan nilai akademik melainkan mahasiswa sebagai agen perubahan juga memiliki tanggung jawab dalam mengaplikasikan ilmu-ilmunya yang telah didapat dalam kehidupan masyarakat.

Akhirnya, dua hari sebelum penutupan pendaftaran, saya menghubungi kepala KUI untuk mencari informasi lebih lanjut. Setelah mendapatkan informasi lengkap, keesokan harinya saya langsung melengkapi persyaratan dan mendaftar. Saya kemudian bersiap-siap untuk mengikuti serangkaian tes, termasuk tes Bahasa Inggris, tes microteaching, dan tes wawancara. Dua hari setelah serangkaian tes dilakukan saya mendapatkan pesan melalui WhatsApp dari bapak Imanuddin. pesan itu berisi pengumuman kelulusan peserta KKN PPL di Thailand. Saya dan teman saya Mustofa dinyatakan lolos dan layak mewakili Institut Ahmad Dahlan dalam mengikuti program KKN – PPL internasional di Thailand. Rasa syukur yang mendalam bagi saya karena pengalaman baru akan saya dapatkan.

Tanggal keberangkatan pada 8 Januari – 6 Februari bukan hanya sekedar awal dari perjalanan fisik ke tempat baru, tetapi juga awal dari perjalanan batin yang mendalam bagi saya. Meskipun penuh antusiasme dengan berbagai harapan dan impian, tetapi ada juga kekhawatiran dan ketidakpastian yang menghantui pikiran saya. Perasaan gugup sebelum berangkat semakin intens ketika saya mendengar bahwa saya akan ditempatkan sendirian di salah satu sekolah yaitu Padungmat Narathiwath, Thailand. Timbullah pertanyaan dalam diri saya seperti, bagaimana saya akan berbaur dengan masyarakat yang kultur dan kebudayaannya berbeda? Bagaimana saya menjalin komunikasi dengan guru dan murid yang bahasanya berbeda? Bagaimana saya menjalankan program ketika saya ditempatkan sendiri dalam satu wilayah?. Namun, saya memilih untuk melihatnya sebagai tantangan yang akan menguji diri saya sendiri, memperluas zona kenyamanan, dan tumbuh sebagai individu yang lebih tangguh.

Saat tiba di Thailand semua peserta KKN PPL berkumpul di sekolah Santiwith School untuk mengikuti serangkaian pembukaan KKN – PPL. Saya diberi kesempatan untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui penampilan atraksi seni bela diri Tapak Suci. Perasaan bangga bagi saya karena dapat mengenalkan budaya Indonesia di negara Gajah Putih. Setelah serangkaian pembukaan selesai, semua peserta KKN – PPL dijamu makan siang. Tantangan awal yang saya hadapi ketika mencicipi makanan lokal yang sangat berbeda dari yang biasa saya nikmati. Rasanya yang asing membuat saya merasa sedikit turun selera, tetapi saya memilih untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan selera dan memperluas wawasan kuliner saya.

Memulai tugas sebagai seorang guru pengajar di sekolah Thailand, saya merasa canggung namun juga bersemangat untuk bertemu dengan para guru dan murid di sana. Sambutan hangat dan ramah dari kepala sekolah, guru, dan murid membuat saya merasa dihargai dan diterima di komunitas sekolah tersebut, lebih dari itu saya merasa diterima sebagai keluarga.

Selama menjalani KKN – PPL di Thailand, saya juga berkesempatan untuk mengikuti perayaan hari anak dan hari guru nasional. Perayaan hari anak yang di gelar tiap minggu ke 2 pada awal tahun baru dilakukan dengan sangat meriah, dimana anak anak dari kelas 1 SD – 3 SMP diwajibkan hadir. Anak-anak yang hadir disipkan banyak hadiah mulai dari hadiah kecil berupa botol minum hingga hadiah utama berupa puluhan sepeda dan kulkas. Hampir semua anak-anak yang hadir mendapatkan hadiah karena hadiah tidak hanya disediakan dari undian, akan tetapi hadiah banyak disediakan dari permaianan-permaianan anak. Sungguh anak-anak dibawa kedunianya yaitu dunia bermain dan bersenang-senang. Selain bermain, mereka juga dapat belajar melalui permainan edukasi. Momen-momen ini tidak hanya penuh dengan keceriaan, tetapi juga memberi saya inspirasi baru tentang pentingnya pendidikan dan peran guru dalam membentuk masa depan generasi muda.

Saya terlibat dalam mengajar berbagai mata pelajaran di tingkat SMP di sekolah Padungmat mulai dari pelajaran alqur’an, hadits, Bahasa Arab, fiqih, Bahasa melayu dan tulisan rumi. Saya memulai pembelajaran dengan ice breking untuk membangun keakraban dengan murid-murid. Dalam proses pembelajaran saya menggunakan metode interaktif dimana metode ini menekankan keterlibatan siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang baik adalah adanya interaksi antara peserta didik dan pendidik.  Meskipun awalnya saya menghadapi kesulitan karena perbedaan Bahasa. Bahasa Melayu Pattani sangat berbeda dengan bahasa Melayu Malaysia dan Indonesia. Tetapi dengan tekad yang kuat, saya terus berlatih dan belajar untuk menjadi guru yang lebih efektif di masa depan.

Ketika tiba waktunya untuk meninggalkan sekolah dan kembali ke negara asal, saya merasa terharu dan bersyukur atas pengalaman yang luar biasa ini. Saya yakin bahwa pengalaman mengajar di sekolah Padungmat Thailand tidak hanya meninggalkan jejak dalam hidup saya, tetapi juga dalam kehidupan siswa-siswi yang saya ajar. Dan semoga, semangat untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan akan terus membimbing saya dalam perjalanan mendidik di masa depan.

Keseluruhan pengalaman KKN – PPL di Thailand telah membawa banyak pembelajaran dan pertumbuhan bagi saya. Saya tidak hanya mengembangkan keterampilan akademik, tetapi juga memperluas wawasan budaya dan menemukan kekuatan baru dalam menghadapi tantangan. Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak di sekolah dan komunitas tempat saya menjalani KKN – PPL. Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa ini!”. (fir/ros)

Kampus, Pelatihan, Seminar

Artikel Lainnya

GENIUS: Kolaborasi Institut Ahmad Dahlan Probolinggo dan PT. Asuransi Jiwa Syariah untuk Masa Depan Keuangan Syariah
Probolinggo, 25 Oktober 2024 — Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam Institut Ahma...
Mon, 28 October 2024 | 6:01
SIGEMAS!! LITERASI INKLUSI KEUANGAN BAGI MAHASISWA: KOLABORASI FHEI IAD PROBOLINGGO DAN PT. PEGADAIAN SYARIAH KOTA PROBOLINGGO
Rabu (23/10/2024) - Probolinggo, Kolaborasi strategis antara PT. Pegadaian Sy...
Fri, 25 October 2024 | 1:17
Dosen IAD Probolinggo Goes To “3rd International Conference on Gender, Children and Social Inclusion” di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Satu lagi prestasi dari dosen IAD Probolinggo yaitu mampu bersaing dengan dos...
Sat, 19 October 2024 | 1:47
Mengangkat Kearifan Lokal: Dosen IAD Probolinggo Gemilang di AnCoMS Keenam"
Dalam semangat memperkuat nilai-nilai Islam melalui kearifan lokal, empat dos...
Thu, 17 October 2024 | 10:10