Mahasiswa PAI IAD Probolinggo Cetuskan Dialog Lintas Agama: Toleransi dalam Aksi Nyata!
Mahasiswa PAI IAD Probolinggo Cetuskan Dialog Lintas Agama: Toleransi dalam Aksi Nyata!
Mon, 9 December 2024 4:35
pai

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ahmad Dahlan Probolinggo berkolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah sukses menyelenggarakan Dialog Antar Umat Beragama pada Sabtu 7 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari eksplorasi mata kuliah PAI Multikultural yang bertujuan memperkuat pemahaman tentang pentingnya toleransi, memperkaya wawasan mahasiswa mengenai keragaman agama, dan mempraktikkan nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ini menghadirkan narasumber lintas agama yang kompeten di bidangnya, yaitu: Dr. Zainuddin, seorang peneliti bidang Tasamuh fil Islam (Toleransi dalam Islam), Suparo Petrus, S.Pd, Ketua Gereja Katolik Lumajang, Astono, S.Pd. H, Kepala Humas Pura Mandagiri Agung, yang merupakan tokoh Hindu di Lumajang.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Nurul Falah menyampaikan pentingnya dialog seperti ini sebagai wahana untuk memperkuat kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam. “Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antarumat beragama di Lumajang,” ujarnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk eksplorasi lebih lanjut dari materi yang diajarkan dalam mata kuliah PAI Multikultural. Dengan melibatkan langsung tokoh agama dari berbagai latar belakang, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami dinamika toleransi, hubungan antaragama, serta tantangan yang dihadapi dalam kehidupan multikultural.

Diskusi berjalan dinamis, dimoderatori oleh salah satu dosen PAI, dengan pembahasan yang mencakup prinsip-prinsip toleransi dalam Islam, pengalaman hidup berdampingan secara damai, serta tantangan dan peluang dalam membangun harmoni keberagaman.

Dr. Zainuddin dalam paparannya menekankan bahwa tasamuh adalah bagian integral dari ajaran Islam yang mengajarkan umat untuk menghormati perbedaan. Sementara itu, Suparo Petrus membagikan pengalaman nyata gereja dalam menjalin kerukunan antarumat beragama, sedangkan Astono berbicara tentang nilai-nilai harmoni dalam ajaran Hindu yang relevan dengan kehidupan masyarakat majemuk.

Seorang mahasiswa peserta kegiatan, Ilham Maulidi, mengungkapkan, “Dialog ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya saling menghargai dan memperkuat toleransi di lingkungan yang beragam. Kami belajar langsung dari para tokoh yang berpengalaman”. Dalam forum itu peserta lain, Haikal Abdullah menanyakan tentang bagaimana menanamkan toleransi sejak dini melalui Lembaga Pendidikan. Dan terjawab dari tokoh Hindu tentang pengalaman beliau bahwa toleransi dimulai dari ajaran didalam keluarga tentang bagaimana memaknai filosofi tentang hidup damai.

Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan deklarasi bersama untuk memperkuat komitmen hidup damai dalam keberagaman, yang diikuti oleh seluruh peserta. Panitia berharap dialog semacam ini dapat menjadi agenda rutin yang membawa manfaat luas bagi masyarakat. (UH)s

Kampus

Artikel Lainnya

Khotmil Qur’an Tadris Matematika: Perpaduan Ilmu dan Iman dalam Bingkai Spiritual
Probolinggo, 16 Januari 2025 – Program Studi Tadris Matematika Institut Ahmad...
Fri, 17 January 2025 | 11:47
"Sinergi untuk Pendidikan Inklusif: Kerja Sama SLB Sinar Harapan 2 dan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAD Probolinggo"
Pada Jumat, 17 Januari 2025, SLB Sinar Harapan 2 Kota Probolinggo dengan antu...
Fri, 17 January 2025 | 3:42
Benchmarking STIT Muhammadiyah Kediri ke Institut Ahmad Dahlan Probolinggo: Sinergi untuk Meningkatkan Mutu Institusi
Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo menerima kunjungan dari Sekolah Tingg...
Sat, 28 December 2024 | 3:36
Transformasi Kepemimpinan Masa Depan: Future Leadership Camp 2024 di Institut Ahmad Dahlan
Probolinggo, 24-25 Desember 2024 Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo suks...
Fri, 27 December 2024 | 7:21