Probolinggo, 04 Mei 2024 – Institut Ahmad Dahlan Probolinggo (IAD) menggelar acara kuliah pakar yang mengundang para ahli terkemuka dari berbagai bidang untuk berbagi pengetahuan dalam menghadapi tantangan global dan kompleksitas perkembangan teknologi, pendidikan STEM telah menjadi landasan penting untuk mempersiapkan generasi mendatang.
Salah satu pembicara utama dalam acara tersebut adalah Muhammad Sarif, M.H., Seorang ahli badan penjaminan mutu dari UMM. Dalam kuliahnya yang menginspirasi, Bapak Muhammad Sarif dengan memperhatikan nilai-nilai yang universal dan etika yang mendasari berbagai kepercayaan agama.
Salah satu pendekatan yang menarik adalah melalui integrasi nilai-nilai hukum Islam dalam kurikulum STEM. Ini bukan hanya tentang memperkaya pengalaman pendidikan siswa Muslim, tetapi juga tentang mempromosikan pemahaman lintas budaya, toleransi, dan kerjasama dalam lingkungan pendidikan yang multikultural.
Dalam konteks ini, nilai-nilai hukum Islam seperti keadilan, kesetaraan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dapat menjadi titik temu bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Ini menciptakan kesempatan untuk diskusi yang mendalam tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk kebaikan bersama dan bagaimana prinsip-prinsip etika yang terkandung dalam hukum Islam dapat diterapkan secara universal.
Selain itu, Nur Wiji Sholikin, M.Pd seorang pakar dari IAD juga berbagai wawasan tentang pentingnya memperkuat kesadaran akan etika dalam pengembangan teknologi masa depan. “Dalam era di mana teknologi semakin memengaruhi semua aspek kehidupan manusia, penting bagi siswa STEM untuk memahami implikasi moral dari inovasi mereka. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan STEM membantu menciptakan pemikir yang bertanggung jawab secara moral,” ujarnya.
Seminar ini menjadi platform penting bagi para pendidik dan pemangku kepentingan dalam merancang strategi pendidikan yang holistik, menggabungkan keunggulan akademis dengan kesadaran moral dalam pembentukan generasi mendatang. Diharapkan, integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan STEM akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari upaya global untuk menciptakan masyarakat yang berdaya, beretika, dan bertaqwa. (Fia/Ros)