
Satu lagi prestasi dari dosen IAD Probolinggo yaitu mampu bersaing dengan dosen-dosen PTKIN dan PTKIS dalam 3rd International Conference on Gender, Children and Social Inclusion (Gensia). Dari 198 paper yang masuk ke panitia ada 66 Paper terbaik yang lolos dalam 3rd International Conference on Gensia ini, yaitu 5 paper berasal Internasional (Australia, Malaysia, Taiwan, Brunei) 53 dari PTKIN dan hanya 8 paper yang berasal dari PTKI. Paper yang ditulis oleh Ulil Hidayah M.Pd.I , Reza Hilmy Luayyin, M.H menjadi salah satu dari 8 paper terbaik yang lolos dari PTKI. Tentu ini menjadi tambahan rekognisi Tingkat internasional bagi kampus IAD Probolinggo yang saat ini sedang meniti tangga menuju Universitas Ahmad Dahlan Probolinggo.
3rd International Conference on Gensia ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka pengarus utamaan gender (PUG) di PTKIN dan PTKI yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Di mana dua rangkaian acara yang lain yaitu Musyawarah Nasional Pusat Studi Gender dan Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Award ke II. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 16-18 Oktober 2024 di UIN Mataram dan di Hotel Grand Legi Mataram. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap keadilan gender, anak, dan sosial inklusi di lingkungan PTKIN dan PTKI di bawah naungan Kementerian Agama.
Dengan menyampaikan hasil penelitiannya terkait “Insensivitas Gender dan Eksklusif Sosia pada Pasangan Pernikahan Usia Anak” memberikan hasil penelitian berupa tawaran dan rekomendasi melalui local wisdom di daerah yang memilki angka tinggi Tingkat kasus dispensasi nikah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif untuk menemukan pengalaman subjektif dari pasangan pernikahan usia anak terkait sensivitas gender dan inklusi sosial.
Melalui keikutsertaannya di kegiatan ini, Ulil Hidayah, M.Pd.I selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam berharap membentuk PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) di lingkungan kampus IAD sebagai bentuk kegiatan, penelitian, layanan dan penagabdian Masyarakat yang berfokus pada isu-isu gender, inklusi sosial dan anak. Dalam hal ini. Beberapa kebutuhan untuk pembentukan PSGA sebenarnya telah dimiliki oleh kampus IAD, diantarnya telah memiliki dosen yang bersertifikat sebagai fasilitator PUG Jawa Timur dan juga memilki dosen yang bersertifikat sebagai psikolog. SDM dari dosen ini sudah cukup kuat sebagai gender fokal point untuk mewujudkan PSGA. Upaya ini sesungguhnya telah menjadi cita-cita bersama pimpinan IAD yang dalam waktu kedepan akan menyediakan fasilitas penitipan yang ramah anak serta layanan konsultasi terhadap korban kekerasan dan pelecehan di lingkungan kampus.